Irpan Nasution dan timnya tak hanya membina soal teknis produksi, tapi juga membangun jembatan ke sektor perbankan, pelatihan pembibitan, dan pengolahan produk turunan.
“Alhamdulillah dengan memprioritaskan kesejahteraan petani, mereka menjadi loyal pada koperasi ini. Kami juga berani membeli nira di harga flat yang lebih besar dari pasaran walau kondisi pasar sedang turun,” ujar Irpan.
Baca Juga:
Soal Kasus Keracunan, Dinkes Cianjur Minta Labkesda Jabar Percepat Pemeriksaan Uji Sampel Makanan MBG
Strategi ini menjadikan koperasi bukan hanya tempat menjual hasil panen, tetapi rumah yang menjaga keberlangsungan profesi para petani.
Lewat pemanfaatan teknologi dan kanal digital, ribuan produk aren kini terjual secara daring. Irpan berhasil membuka akses ke pasar online dan B2B dengan total penjualan mencapai 8 ton.
“Ternyata banyak yang berminat dengan Gula Aren Cianjur ini. Bahkan permintaan konsumen semakin banyak tapi belum sanggup kami penuhi seluruhnya, karena produksi aren belum cukup banyak. Perlahan-lahan kami coba penuhi permintaan mereka,” pungkasnya.
Baca Juga:
Pengunjung Sepi, Pengusaha Hotel dan Restoran di Cianjur Minta Adanya Penangguhan Pajak
[Redaktur: Sobar Bahtiar]