WAHANANEWS.CO, CIANJUR - Kabid Pencagahan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur, Frida Laila Yahya mengatakan jika pihaknya sudah mengirimkan sampel makanan yang disantap dan dimuntahkan para korban keracunan ke Labkesda Jawa Barat pada Senin (22/4/2025).
Oleh sebab itu, Frida meminta Labkesda Provinsi Jawa Barat untuk mempercepat proses pemeriksaan uji sampel makanan yang diduga menyebabkan puluhan siswa mengalami keracunan.
Baca Juga:
Gubernur Jabar Dedi Mulyadi Sentil Kasus Keracunan MBG di Cianjur
"Biasanya pemeriksaan uji sampel tersebut hasilnya keluar selama dua pekan. Namun, karena kejadian kemarin, kita meminta agar pemeriksaanya dipercepat, semoga saja dalam waktu tiga hari hasilnya sudah didapatkan," ujarnya dikutip dari Tribunjabar, Kamis (24/4/2025).
Sample yang dikirimkan ke Labkesda Provinsi Jawa Barat tersebut lanjut dia, yaitu terdiri dari beberapa makanan berupa mie goreng, ayam suwir, tempe krispi, semangka dan muntahan dari para korban.
"Berdasarkan kronologis dan hasil wawancara yang didapat, semuanya (korban) memang mengkonsumsi makan siang tersebut. Tapi saya kurang paham dalam pendistribusiannya, apakah ada yang lebih awal, atau terakhir," kata dia.
Baca Juga:
176 Warga Cianjur Keracunan, Pemkab Tetapkan KLB dan Lakukan Investigasi MBG
Selain itu Frida mengatakan, berdasarkan hasil pemeriksaan petugas, dapur yang memproduksi makan tersebut sudah cukup laik, dan higenis.
"Dalam pengawasan dan memonitor kehigenisan di tempat produksi Makan Siang Gratis (MBG) mulai dari kesehatan lingkungan dan sanitasi, itu dilakukan oleh Bidang Kesmas Dinkes," katanya.
Frida menambahkan, pihaknya mencatat ada sebanyak 79 siswa yang menjalani perawatan di rumah sakit.