WAHANANEWS.CO, CIANJUR - DPRD Kabupaten Cianjur menyinggung soal angka pengangguran dan kemiskinan yang menjadi pekerjaan rumah Pemerintah Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Sehingga diperlukan berbagai kebijakan untuk menjadi Solusi mengatasi permasalahan tersebut.
Menurut Wakil Ketua III DPRD Kabupaten Cianjur, Lepi Ali Firmansyah, luasnya wilayah Kabupaten Cianjur diyakini jadi salah satu faktor penyebab masih tingginya angka kemiskinan. Terlebih di wilayah selatan dengan pemerataan pembangunan yang belum terlalu signifikan.
Baca Juga:
Pengunjung Sepi, Pengusaha Hotel dan Restoran di Cianjur Minta Adanya Penangguhan Pajak
"Keterjangkauan masyarakat yang berada di pelosok-pelosok tentu jadi tantangan tersendiri bagi pemerintah daerah terus berupaya mengentaskan kemiskinan," ujarnya dikutip dari mediaindonesia.com, Minggu (16/3/2025).
Lepi juga menyebutkan, berdasarkan data yang dimilikinya, angka kemiskinan di Kabupaten Cianjur mencapai kisaran 10,22 persen. Angkanya relatif cukup tinggi dibanding rata-rata Jawa Barat dan nasional.
"Persoalan kemiskinan masih menghantui Kabupaten Cianjur. Dengan tingkat kemiskinan mencapai 10,22 persen, tentu perlu ada solusi agar angkanya bisa terus ditekan," katanya.
Baca Juga:
Keracunan Siswa di Cianjur Karena Makan Ayam Suwir dari MBG, BGN Akan Perketat Pengawasan
Selain itu, lanjut Lepi, sama halnya dengan tingkat pengangguran terbuka. Data yang dimilikinya, tingkat pengangguran terbuka saat ini sekitar 7,71 persen.
"Angka ini menunjukkan bahwa lapangan pekerjaan masih jadi tantangan bagi masyarakat," terangnya.
Untuk mengatasi persoalan tersebut, menurut pandangan Lepi, diperlukan kebijakan yang mampu menciptakan kesempatan kerja yang lebih luas bagi masyarakat. Termasuk memberdayakan sektor-sektor ekonomi yang dapat menyerap tenaga kerja lokal.