WAHANANEWS.CO, CIANJUR - Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Cianjur, Jawa Barat Ruhli Solehudin mengatakan pihaknya sudah mendapatkan laporan terkait puluhan siswa di Kecamatan Sindangbarang terpaksa belajar di teras sekolah karena dua bangunan kelas ambruk akibat lapuk dimakan usia.
Oleh sebab itu, pihaknya menargetkan bangunan sekolah yang rusak berat akibat bencana alam dan lapuk dimakan usia diperbaiki tahun ini, seperti SDN Majumulya di Kecamatan Sindangbarang.
Baca Juga:
Warga Terjangkit Chikungunya Menjadi 43 Orang, Dinkes Cianjur: Kami Sudah Melakukan Pengasapan
"Kami targetkan di tahun ini minimal pada perubahan anggaran dapat dilakukan perbaikan sekolah yang rusak berat dengan prioritas akibat bencana alam dan lapuk dimakan usia agar proses belajar mengajar kembali normal," ujarnya dikutip dari Antara, Jumat (11/4/2025).
Saat ini, tutur dia, lebih dari 100 ruang kelas yang ambruk dan rusak berat akibat bencana alam selama 2025 dan 1.200 ruang kelas yang rusak berat dan belum mendapat bantuan perbaikan di tahun 2024 akan mendapat bantuan secara bertahap.
Pihaknya akan meminta bantuan anggaran dari pemerintah provinsi dan pusat guna menuntaskan perbaikan ribuan ruang kelas yang rusak.
Baca Juga:
Bapenda Cianjur Sebut PAD dari Pajak Hingga Maret 2025 Sudah Mencapai 20 Persen
"Kalau total yang rusak dengan berbagai kriteria mungkin lebih dari 1.200 ruang kelas, namun kita berupaya melakukan perbaikan agar setiap tahun jumlahnya terus berkurang," katanya.
Kepala SDN Majumulya Agus Rahadian mengatakan dua ruang kelas yang sejak beberapa tahun rusak masih dipaksakan untuk proses belajar mengajar siswa kelas 5 dan 6, namun dua hari lalu ambruk karena lapuk dimakan usia.
Beruntung saat ruang kelas ambruk proses belajar sedang libur sehingga tidak ada korban jiwa atau siswa yang tertimpa, sehingga proses belajar mengajar untuk sementara terpaksa dilakukan di teras sekolah.