WAHANANEWS.CO, CIANJUR - Sejumlah ruas jalan nasional penghubung tiga kabupaten di Cianjur, Jawa Barat masih memprihatinkan jelang mudik Lebaran 2025 ini.
Dimana jalan tersebut diketahui masih banyak lubang yang membahayakan para pengguna kendaraan bermotor, khususnya roda dua.
Baca Juga:
Mudik Lebaran, ASDP Ambon Tambah Armada dan Perketat Pengawasan
Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Cianjur Tedi Artiawan mengatakan, Kerusakan parah terlihat di ruas Jalan Lingkar Timur, Kecamatan Karang Tengah, Kabupaten Cianjur.
Jalur nasional ini menjadi penghubung antara Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Cianjur, dan Kabupaten Bandung Barat. Kondisi jalan yang rusak dan berlubang dikhawatirkan dapat membahayakan keselamatan para pemudik.
Tedi juga menyatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan pemerintah pusat terkait perbaikan jalan. Namun, hingga kini belum ada tindakan konkret yang dilakukan.
Baca Juga:
Pembatasan Operasional Angkutan Barang Diberlakukan di Sumut
"Kita sudah beberapa kali berkoordinasi, sudah diberitahu pakai surat. Setelah ini, insyaallah akan ditindaklanjuti," ujar Tedi dikutip dari Metrotvnews, Selasa (18/3/2025).
Tak hanya itu, pemudik yang melintasi jalur nasional Pantura Semarang-Demak diimbau waspada terhadap potensi banjir rob yang diprediksi meningkat mendekati Lebaran.
Di sisi lain, pemudik yang melewati jalur Pantura Semarang-Demak, Jawa Tengah, diimbau untuk mewaspadai potensi banjir rob.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi potensi banjir rob akan terjadi pada periode 22-27 Maret 2025. Titik rawan banjir rob berada di Kecamatan Sayung dan Kecamatan Karang Tengah.
Kementerian Perhubungan memprediksi pergerakan pemudik mulai meningkat sejak 21 Maret 2025. Menteri Perhubungan Dudi Purwagandhi menyatakan pihaknya bersama Polri telah menetapkan sejumlah titik pantau di lokasi rawan kemacetan, termasuk di ruas Cikampek Utama, Pelabuhan Merak, hingga berbagai jalur arteri.
"Kita koordinasi angkutan Lebaran, pelaksanaannya kan akan sebentar lagi. Kami perkirakan pergerakan akan dimulai Jumat, 21 Maret, meskipun pemberlakuan resmi mulai tanggal 24. Kami mengumpulkan para stakeholder untuk mempersiapkan segala sesuatunya secara matang," kata Dudi.
Pergerakan masyarakat pada musim mudik Lebaran 2025 ini diperkirakan mencapai 146,48 juta jiwa. Puncak arus mudik diprediksi terjadi pada H-3 Lebaran, yakni 28 Maret 2025, sementara puncak arus balik diperkirakan pada H+5 atau 6 April 2025.
Para pemudik diimbau untuk memeriksa kondisi kendaraan dan memantau informasi terkini terkait jalur yang akan dilalui. Hal ini guna menghindari potensi kecelakaan atau hambatan perjalanan selama mudik Lebaran tahun ini.
[Redaktur: Sobar Bahtiar]