WAHANANEWS.CO, CIANJUR - Kepala Bidang Produksi Tanaman Perkebunan Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, Perkebunan, dan Ketahanan Pangan (TPHPKP) Kabupaten Cianjur, Bastari mengatakan jika jumlah kelompok petani kopi di Cianjur sebanyak 120 kelompok di mana rata-rata kelompok memiliki anggota sekitar 30-50 orang.
Ia juga mencatat jumlah petani kopi di Cianjur terus bertambah hingga 6.000 orang dengan hasil kopi jenis arabica dan robusta tersebar di wilayah selatan.
Baca Juga:
Bupati Untung Tamsil Lakukan Penanaman Bibit Kopi Komoditas Perkebunan Fakfak di Kampung Lusiperi
"Ribuan petani tersebut menggarap lahan sekitar 3.000 hektare yang sebagian besar terletak di wilayah selatan Cianjur mulai dari Campaka, Sukanagara, Takokak, Pasirkuda, Pagelaran, dan Cikadu dengan jenis arabica dan robusta," ujarnya dikutip dari antaranews.com, Kamis (13/3/2025).
Bastari menjelaskan, selama ini Cianjur masuk dalam lima besar daerah penghasil kopi di Jabar setelah Garut, Sumedang, Bandung, dan Kuningan, di mana hasil satu hektare panen kopi mencapai satu ton untuk jenis arabica dan robusta.
Rata-rata sekali panen jenis kopi arabika dapat menghasilkan 400-500 kilogram per hektare, sedangkan jenis robusta mencapai 400 kilogram per hektare bahkan lebih, sehingga hasil panen kopi banyak diincar pembeli dari dalam sampai luar negeri.
Baca Juga:
Melalui Program PLN Peduli, Penjualan Kopi Citaman Lawang Taji di Banten Meningkat
"Rata-rata kebun kopi di wilayah selatan Cianjur berada di ketinggian 1.000 -2.000 mdpl, sehingga cocok untuk ditanam jenis arabica atau robusta, sedangkan ladang kopi lainnya juga banyak terdapat di wilayah utara seperti Pacet, Cipanas dan Sukaresmi," katanya.
Untuk pasar, tambah dia, selama ini banyak pembeli yang datang langsung ke petani yang sudah dapat mengolah kopi dalam kemasan atau petani yang mengenalkan kopi lewat berbagai pameran di tingkat nasional hingga luar negeri mendapat pembeli dari luar.
Bahkan untuk kopi Cianjur yang sudah dikemas mulai dari biji, serbuk hingga dalam bentuk kemasan saset banyak diminati pembeli dari sejumlah negara terutama timur tengah yang sudah mulai rutin melakukan transaksi daring atau langsung datang ke Cianjur.
"Berbagai upaya pendampingan dan pelatihan terus dilakukan bekerja sama dengan dinas terkait lainnya, harapan kami kopi Cianjur dapat kembali berjaya sebagai pemasok kopi untuk berbagai negara di dunia," kata Bastari.
[Redaktur: Sobar Bahtiar]