WAHANANEWS.CO, CIANJUR - Kapolres Cianjur AKBP Rohman Yongky Dilatha memaparkan sejumlah jalur mudik di Kabupaten Cianjur yang dinilai rawan untuk dilewati.
Kapolres juga mengatakan jika pihaknya telah berkoordinasi dengan instansi terkait untuk segera melakukan perbaikan sehingga bisa dilalui para pemudik Lebaran 2025.
Baca Juga:
Waspada! Jalur Mudik Cianjur Masih Banyak yang Berlubang
Sebelumnya, Polres Cianjur telah memetakan sejumlah jalur mudik Lebaran 2025 yang berpotensi mengalami bencana alam akibat curah hujan yang masih tinggi hingga akhir Maret.
Para pemudik diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan saat melintasi jalur-jalur tersebut.
Berikut daftar jalur musik Cianjur yang rawan bencana menurut Polres Cianjur:
Baca Juga:
Pembatasan Operasional Angkutan Barang Diberlakukan di Sumut
Jalur Puncak dan Gekbrong
Kapolres Cianjur mengingatkan pemudik untuk lebih berhati-hati saat melintasi jalur rawan kecelakaan, seperti Jalur Puncak dan Jalur Gekbrong.
Menurutnya, di jalur itu telah disediakan jalur penyelamatan untuk mengantisipasi kejadian tak terduga, seperti rem blong.
“Ketika terjadi rem blong dapat segera mengalihkan laju kendaraan ke jalur penyelamat yang terdapat di dua titik Puncak dan Gekbrong, kami mengimbau pemudik sebelum berangkat memastikan kondisi kendaraan laik jalan agar selamat sampai tujuan," ujar Yongky, dikutip dari Tempo, Kamis (20/3/2025).
Kawasan Puncak hingga Cugenang
Beberapa jalur mudik lain yang berisiko tinggi mengalami bencana alam, meliputi kawasan Puncak hingga Cugenang serta sebagian besar jalur utama menuju wilayah selatan Cianjur, termasuk Campaka, Naringgul, dan Agrabinta.
Untuk itu, Polres Cianjur telah menjalin kerja sama dengan berbagai instansi guna mempercepat penanganan jika terjadi bencana, khususnya tanah longsor yang dapat menghambat jalur mudik di daerah selatan.
Jalur Utama Cianjur
Sementara itu, Kasatlantas Polres Cianjur, AKP Hardian Andrianto, menyebutkan bahwa selain menjadi jalur utama pemudik yang menuju berbagai kecamatan di selatan, jalur utama Cianjur juga menjadi rute favorit bagi pemudik dengan tujuan Bandung, Garut, dan Tasikmalaya.
Jalur ini banyak dilalui oleh pengendara sepeda motor, sehingga tingkat kewaspadaan perlu ditingkatkan, terutama di tiga titik rawan kecelakaan, yaitu Jalur Bangbayang di perbatasan Cianjur-Sukabumi, Jalur Puncak hingga Cugenang, dan Jalan Raya Bandung.
"Jalur Bangbayang-Gekbrong dan Jalur Puncak rawan terjadi kecelakaan karena kondisi jalan menurun dan menikung tajam, sedangkan Jalan Raya Bandung kontur jalan lurus panjang, sehingga membuat pengendara membawa kendaraan dengan kecepatan tinggi," ucap Hardian.
Untuk mengurangi risiko kecelakaan, kata dia, pihaknya akan menambah rambu-rambu peringatan di sepanjang jalur tersebut, termasuk rambu-rambu penanda daerah rawan bencana.
"Petugas juga akan disiagakan di beberapa titik rawan untuk mengingatkan pemudik agar tetap waspada dan berhati-hati saat melintas," ujarnya.
Jalur Puncak II Tidak Direkomendasikan
Dalam kesempatan lain, AKP Hardian Andrianto menyampaikan bahwa Polres Cianjur tidak menyarankan penggunaan Jalur Puncak II sebagai rute alternatif saat mudik Lebaran 2025.
Hal ini disebabkan oleh kondisi jalan yang masih banyak mengalami kerusakan serta minimnya rambu lalu lintas dan lampu penerangan.
Menjelang arus mudik, pihaknya telah melakukan survei terhadap sejumlah jalur alternatif di berbagai wilayah, mulai dari jalur utara, timur, hingga rute yang menghubungkan ke wilayah selatan.
"Jalur Puncak II yang sudah terlebih dahulu disurvei tidak direkomendasikan untuk jalur alternatif saat mudik karena berbagai pertimbangan, termasuk masih banyak jalan yang rusak, ruas jalan sempit, serta terdapat titik rawan longsor," terang Hardian.
[Redaktur: Sobar Bahtiar]