WAHANANEWS.CO, CIANJUR - Kepala Bidang (Kabid) GTK Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Cianjur, Jawa Barat Wawan Sutiawan di Cianjur mengatakan jika ada sekitar 120 sekolah di Cianjur yang dipimpin Pelaksana Tugas (Plt) karena banyaknya kepala sekolah telah memasuki masa pensiun.
Dilansir dari antara.com, kekurangan seratusan kepala sekolah tersebut telah dikoordinasikan dan dilaporkan ke Bupati dan Wakil Bupati Cianjur setelah efektif bertugas karena sebagian besar kepala sekolah terpaksa rangkap jabatan.
Baca Juga:
Diduga Dianiaya Kepala Sekolah Pelajar SMK Negeri di Nias Selatan Tewas
"Kami masih menunggu setelah Bupati Cianjur mulai bertugas guna membicarakan pengisian jabatan definitif kepala sekolah yang sekarang diisi Plt, kalau sudah ada hasilnya akan dilakukan proses seleksi dan pengangkatan kepala sekolah," ujarnya, Jumat (28/2/2025).
Wawan menjelaskan, untuk pengisian kepala sekolah definitif tergantung daerah karena Plt yang ditunjuk diberikan waktu selama enam bulan sesuai aturan kementerian, sehingga ratusan sekolah tingkatan SD dan SMP di Cianjur belum memiliki kepala sekolah tetap atau definitif.
Sebagian besar kepala sekolah yang menjabat Plt rangkap jabatan atau memimpin di dua sekolah langsung, sesuai imbauan harus yang terdekat atau satu gugus sehingga tidak banyak menyita waktu untuk datang setiap hari di dua sekolah.
Baca Juga:
Sugeng Riyanta, Pj Bupati Tapteng, Menjadi Idola Baru Ibu-ibu Kepala Sekolah
"Plt yang ditunjuk masih dalam satu gugus sehingga tidak bermasalah dengan waktu ketika harus memimpin dua sekolah, sejauh ini tidak ada keluhan dari mereka yang ditunjuk," katanya.
Meski, penunjukan Plt kepala sekolah tidak optimal namun memang harus menjalankan tugas di dua sekolah, karena harus menggantikan kepala sekolah yang sudah pensiun, promosi ke jabatan lain dan meninggal dunia.
Kami berharap ratusan kepala sekolah baru atau definitif dapat segera dipilih setelah Bupati Cianjur mulai bertugas secara efektif karena kasihan mereka yang rangkap jabatan sebagian besar menjelang pensiun," katanya.
Tidak hanya kekurangan kepala sekolah definitif, tambah dia, hingga saat ini ratusan sekolah dasar di Cianjur masih kekurangan tenaga guru dengan status pegawai negeri sipil (PNS) karena banyak yang pensiun dan belum ada pengangkatan baru, sehingga satu sekolah hanya memiliki satu atau dua orang guru berstatus PNS.
[Redaktur: Sobar Bahtiar]